Ketahui
Perbedaan COVID-19 dengan
SARS dan MERS
Meski
disebabkan oleh kelompok virus yang sama, yaitu coronavirus, ada perbedaan di antara
COVID-19, SARS, dan MERS. Tidak hanya masa inkubasi penyakitnya, perbedaan
ketiga penyakit ini juga ada pada kecepatan penularan serta pengobatannya.
Pada akhir tahun
2019, muncul penyakit baru di China yang dinamakan COVID-19 (Coronavirus Disease 2019). Penyakit ini telah
menyebabkan banyak kematian di berbagai negara.
Perbedaan COVID-19 dengan SARS
dan MERS Berdasarkan Masa Inkubasi
Masa inkubasi
adalah waktu yang diperlukan oleh kuman untuk berkembang biak di dalam tubuh
seseorang hingga menimbulkan keluhan. Dengan kata lain, masa inkubasi adalah
rentang waktu antara terjadinya infeksi dan munculnya gejala.
Meskipun virus
penyebab COVID-19, SARS, dan MERS berasal dari keluarga virus yang sama,
yaitu coronavirus, ketiga penyakit ini
memiliki masa inkubasi yang berbeda. Masa inkubasi penyakit MERS adalah 2–14
hari (rata-rata 5 hari), dan masa inkubasi penyakit SARS adalah 1–14 hari
(rata-rata 4-5 hari). Sementara masa inkubasi COVID-19 adalah 1–14 hari, dengan
rata-rata 5 hari.
Perbedaan COVID-19 dengan SARS
dan MERS Berdasarkan Gejala dan Penyebaran
Pada derajat
ringan, ketiga penyakit ini dapat menyebabkan demam, batuk, nyeri tenggorokan,
hidung tersumbat, lemas, sakit kepala, dan nyeri otot. Jika semakin berat,
gejala ketiganya dapat menyerupai pneumonia, yaitu demam, batuk parah,
kesulitan bernapas dan napas cepat. Perbedaan besar di antara ketiga penyakit
ini adalah COVID-19 jarang disertai keluhan pilek dan keluhan pencernaan,
seperti buang air besar cair (menceret), mual, dan muntah.
Penyebaran coronavirus dari hewan ke manusia
sebenarnya sangat jarang, tapi hal inilah yang terjadi pada COVID-19, SARS, dan
MERS. Manusia dapat tertular coronavirus lewat kontak langsung dengan hewan yang terjangkit virus
ini. Cara penyebaran ini disebut transmisi zoonosis.
SARS diketahui
ditularkan dari luwak ke manusia, sedangkan MERS ditularkan dari unta berpunuk.
Sementara pada COVID-19, ada dugaan bahwa hewan yang pertama kali menularkan
penyakit ini ke manusia adalah kelelawar.
Seseorang dapat
terjangkit virus Corona jika ia menghirup percikan air liur yang dikeluarkan
oleh penderita COVID-19 saat bersin atau batuk. Tidak hanya itu, penularan juga
dapat terjadi jika seseorang memegang benda yang telah terkontaminasi percikan
air liur penderita COVID-19 lalu memegang hidung atau mulut tanpa mencuci
tangan terlebih
dahulu.
SARS dan
COVID-19 diketahui lebih mudah menyebar dari manusia ke manusia daripada MERS.
Dan jika dibandingkan dengan SARS, penularan COVID-19 dari manusia ke manusia
lebih mudah terjadi dan lebih cepat.
Sejauh ini,
angka kematian akibat COVID-19 tidak lebih tinggi dibandingkan SARS dan MERS.
Angka kematian SARS mencapai 10%, sedangkan MERS mencapai 37%. Namun, penularan
COVID-19 yang lebih cepat dibandingkan SARS dan MERS membuat jumlah penderita
penyakit ini meningkat tajam dalam waktu singkat.
Perbedaan COVID-19 dengan SARS
dan MERS Berdasarkan Pengobatan
Sejauh ini,
belum ada obat yang terbukti efektif dalam mengatasi COVID-19. Beberapa obat antivirus,
seperti oseltamivir, lopinavir, dan ritonavir, sudah dicoba untuk
diberikan kepada pasien COVID-19 sambil terus diteliti.
Sedangkan pada
SARS dan MERS, pemberian lopinavir, ritonavir, serta obat antivirus spektrum luas terbaru bernama remdesivir sudah terbukti
efektif sebagai pengobatan.
Pada penderita
infeksi virus Corona dengan gejala yang berat, di samping obat antivirus,
mereka juga perlu mendapatkan terapi cairan (infus), oksigen, antibiotik, serta
obat-obatan lainnya sesuai gejala yang muncul. Penderita COVID-19 juga perlu
dirawat di rumah sakit agar kondisinya dapat dipantau dan tidak menularkan
infeksi ke orang lain.
Upaya
pencegahan terhadap
ketiga penyakit ini dapat dilakukan dengan rutin mencuci tangan, menutup mulut
dan hidung ketika batuk dan bersin, serta memasak daging dan telur hingga
matang sebelum dimakan. Selain itu, sebisa mungkin hindari kontak dengan orang
yang sedang batuk dan demam.
Segera
periksakan diri Anda ke dokter di fasilitas
kesehatan terdekat, seperti klinik, Puskesmas, atau rumah sakit, apabila Anda
mengalami gejala infeksi pernapasan, seperti demam, batuk, bersin, pilek, atau
nyeri tenggorokan, apalagi jika Anda sampai mengalami sesak napas.
Bila Anda
memiliki pertanyaan mengenai infeksi virus Corona, baik dalam hal gejala maupun
pencegahannya, jangan ragu untuk chat dokter langsung di aplikasi
Alodokter. Anda juga bisa membuat janji konsultasi
dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi ini.
Ditulis
oleh:
dr. Alya
Hananti
https://www.alodokter.com/ketahui-perbedaan-covid-19-dengan-sars-dan-mers
Posting Komentar untuk "Ketahui Perbedaan COVID-19 dengan SARS dan MERS"