Kejadian
ikutan pasca imunisasi (KIPI) adalah setiap kondisi atau gangguan kesehatan
yang terjadi setelah imunisasi. Namun, kondisi ini
tidak selalu memiliki hubungan sebab dan akibat dengan penggunaan vaksin.
Meski semua
jenis vaksin yang digunakan dalam program imunisasi nasional sangat aman dan
efektif bila pengelolaan dan pemberiannya tepat, tidak ada jaminan bahwa
penerima vaksin tidak akan mengalami KIPI, karena hal ini adalah reaksi alami
dari tubuh dan bisa berbeda-beda pada tiap orang.
KIPI bisa
berupa gejala ringan, seperti rasa tidak enak badan, bisa juga gejala yang
berat, seperti reaksi alergi hebat yang menyebabkan sesak napas.
Seputar Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
Pemberian
vaksin dapat memicu reaksi efek samping pada sebagian orang. Umumnya, efek
samping yang muncul tergolong ringan, bersifat sementara, tidak selalu ada, dan
bergantung pada kondisi tubuh penerimanya.
Namun, efek
samping ini tetap harus diawasi dan dievaluasi lebih lanjut. Jika terjadi
kejadian ikutan pasca imunisasi, Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan
KIPI akan membantu mengatasinya.
Ada beberapa
reaksi yang dapat terjadi setelah pemberian vaksin COVID-19, di antaranya:
- Reaksi lokal, seperti nyeri,
kemerahan, bengkak pada lokasi penyuntikan, dan selulitis
- Reaksi sistemik, seperti demam,
nyeri otot di seluruh tubuh, nyeri sendi, tubuh terasa lemah, dan sakit
kepala
- Reaksi lainnya, seperti urtikaria, syok anafilaktik, dan pingsan
KIPI yang
parah, seperti syok
anafilaktik,
jarang terjadi. Namun, untuk memastikannya, Anda akan diminta menunggu selama
30 menit untuk memantau ada tidaknya keluhan yang muncul setelah vaksinasi.
Dengan begitu, bila memang muncul keluhan, dokter dapat segera memberikan
penanganan.
Kejadian
ikutan pasca imunisasi terbagi menjadi lima kategori, yaitu:
- Reaksi terkait produk vaksin,
yaitu KIPI yang dipicu oleh satu atau lebih komponen yang terkandung di
dalam produk vaksin
- Reaksi terkait dengan cacat mutu
vaksin, yaitu KIPI yang dipicu oleh satu atau lebih cacat mutu vaksin,
termasuk alat pemberian vaksin yang disediakan oleh produsen
- Reaksi terkait kekeliruan
prosedur imunisasi, yaitu KIPI yang dipicu oleh cara penanganan vaksin
yang tidak memadai
- Reaksi kecemasan terkait
imunisasi, yaitu KIPI yang terjadi karena rasa takut atau cemas saat
pemberian vaksin
- Kejadian koinsiden, yaitu KIPI
yang disebabkan oleh hal-hal di luar produk vaksin, kekeliruan imunisasi,
atau kecemasan akibat imunisasi
KIPI dapat
memengaruhi individu yang sehat dan harus segera diperiksa. Oleh karena itu,
jika Anda mengalami reaksi seperti yang telah disebutkan di atas setelah
menerima vaksin, segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan
penanganan.
Perbedaan KIPI dan
Gejala COVID-19
Setelah
vaksinasi COVID-19, sebagian orang akan merasakan efek
samping berupa
demam dan nyeri ringan pada tubuh. Namun, bukan berarti Anda mengalami gejala
COVID-19. Efek samping yang termasuk dalam KIPI ini menandakan bahwa sistem
imum tubuh sedang merespons vaksin yang masuk.
Meski
demikian, vaksinasi COVID-19 tidak langsung memberikan Anda kekebalan terhadap
virus Corona. Kekebalan baru akan terbentuk sepenuhnya dalam waktu 28 hari
setelah penyuntikan vaksin dosis kedua.
Ada beberapa
laporan kasus di mana orang terpapar COVID-19 setelah menerima vaksin. Pada
kasus-kasus tersebut, ada yang merasakan gejala, ada pula yang tidak. Gejala
COVID-19 yang dapat dirasakan meliputi:
- Demam atau menggigil
- Batuk
- Sesak
napas
- Kelelahan
- Badan pegal-pegal atau nyeri otot
atau myalgia
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Kehilangan indra perasa dan
penciuman (anosmia)
- Mual dan muntah
- Diare
Karena gejala
tersebut bisa saru dengan KIPI, diperlukan pemeriksaan dari dokter, baik berupa
pemeriksaan fisik, pemeriksaan antigen dan antibodi, maupun pemeriksaan CT
scan.
Vaksinasi
COVID-19 tidak menjamin 100% tubuh akan kebal terhadap infeksi virus Corona.
Namun, vaksinasi dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi akibat COVID-19 yang secara tidak
langsung dapat menurunkan angka kematian akibat penyakit ini.
Jadi, meski
telah mendapatkan vaksin COVID-19, tetap patuhi protokol
kesehatan yang
berlaku dan waspadai keluhan pada tubuh Anda. Segera hubungi dokter apabila merasakan
KIPI atau gejala COVID-19 seperti yang telah disebutkan di atas agar Anda bisa
mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Ditinjau oleh: dr. Sienny Agustin
https://www.alodokter.com/memahami-perbedaan-kipi-dan-gejala-covid-19
Posting Komentar untuk "Memahami Perbedaan KIPI dan Gejala COVID-19 "