3
Gejala Rabies pada Kucing yang Harus Diwaspadai
Tak hanya anjing, rabies juga dapat terjadi pada kucing. Oleh karena itu, penting bagi setiap cat lovers untuk mengetahui gejala rabies pada kucing agar hewan kesayangan Anda ini bisa segera diobati dan Anda pun terhindar dari penularan infeksi yang dapat terjadi.
Meski sering disebut penyakit anjing gila, nyatanya rabies tidak hanya menyerang anjing saja. Penyakit ini juga dapat menyerang berbagai jenis hewan mamalia, termasuk kucing. Kucing biasanya tertular rabies melalui gigitan hewan liar yang terinfeksi, seperti rakun, sigung, kelelawar, anjing, atau rubah.
Virus penyebab rabies dapat menyerang
sistem saraf pusat atau otak, sehingga bisa berakibat fatal bagi hewan atau
orang yang terinfeksi. Penyakit ini juga tergolong berbahaya karena belum bisa
disembuhkan.
Gejala Rabies
pada Kucing
Ada beberapa gejala rabies pada kucing
yang perlu Anda ketahui, antara lain:
1. Perubahan perilaku
Jika kucing menunjukkan perubahan perilaku yang ekstrem dan mendadak, hal ini patut Anda waspadai sebab bisa menjadi salah satu gejala rabies pada kucing. Contohnya, kucing yang biasanya pendiam menjadi sangat bersemangat dan gelisah atau yang biasanya periang tiba-tiba menjadi lemas dan penyendiri.
Hilangnya nafsu makan secara tiba-tiba
dan perubahan sikap kucing ke manusia, seperti agresif dan tidak mau
berinteraksi dengan orang lain, juga merupakan gejala rabies pada kucing yang perlu
diwaspadai.
2. Gangguan saraf
Penyakit rabies bisa menyerang otak dan sistem saraf, sehingga menimbulkan gejala yang berkaitan dengan gangguan tersebut. Kucing yang terkena rabies umumnya akan menunjukkan gejala berupa tidak tahan suara bising, menjauhi cahaya yang terang, kejang, pingsan, kesulitan berjalan, atau susah bergerak.
Gangguan saraf dan otak juga
menyebabkan kucing tidak dapat mengenali manusia di sekitar, sehingga ia tidak
dapat mengontrol perilakunya. Ketika sudah menyerang otak kucing, rabies bisa
menyebabkan kucing tersebut suka menggigit atau mencakar.
3. Air liur berlebih
Kucing yang terkena rabies akan banyak meneteskan air liur dari mulutnya. Hal ini dikarenakan terjadinya kelumpuhan otot-otot tenggorokan dan rahang akibat kerusakan pada saraf dan otak kucing yang terserang rabies.
Untuk mencegah penularan penyakit ini pada kucing Anda, berikan vaksin rabies sejak kucing berusia 8 minggu. Vaksinasi rabies dilakukan setiap 1 tahun sekali untuk melindungi kucing dari infeksi virus penyebab rabies. Vaksin kucing ini dapat ditemukan di berbagai klinik hewan.
Rabies tergolong sebagai penyakit zoonosis, yaitu penyakit dari hewan yang dapat menular ke manusia. Oleh karena itu, bila Anda digigit oleh kucing yang memiliki gejala rabies, segeralah lakukan pertolongan pertama dengan mencuci bersih luka gigitan tersebut menggunakan sabun dan air mengalir
Selanjutnya, periksakan kondisi Anda ke dokter untuk mendapatkan pertolongan lanjutan. Anda biasanya akan disarankan untuk segera melakukan vaksinasi rabies. Rabies memanglah penyakit yang fatal, tapi dapat dicegah melalui pemberian vaksin.
Itulah beberapa gejala rabies pada kucing. Jika kucing Anda mulai menunjukkan gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segera periksakan ke dokter hewan untuk mendapatkan pertolongan medis.
Ditinjau
oleh: dr. Airindya Bella
https://www.alodokter.com/3-gejala-rabies-pada-kucing-yang-harus-diwaspadai
Posting Komentar untuk "3 Gejala Rabies pada Kucing yang Harus Diwaspadai"