Berhenti merokok bukanlah hal yang mudah. Tak
hanya membutuhkan niat dan tekad yang kuat untuk bisa menghentikan kebiasaan
berisiko ini, para perokok juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak,
termasuk pemerintah melalui kebijakan yang tepat sasaran. Nah, bagaimana dengan
penggunaan produk tembakau alternatif?
Menurut data World Population Review, Indonesia merupakan
salah satu negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia. Hal ini tentu
bukanlah suatu prestasi yang dapat dibanggakan.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah
Indonesia untuk mengurangi prevalensi merokok, seperti program layanan berhenti
merokok dari Kementerian Kesehatan. Layanan ini memberikan
panduan bagi perokok yang ingin berhenti merokok melalui pemantauan secara
bertahap setiap minggunya.
Meski demikian, menimbang masih tingginya
angka perokok dewasa di Indonesia, diperlukan adanya solusi alternatif yang
dapat mendukung upaya yang sedang dan telah dilakukan pemerintah untuk
mengatasi masalah prevalensi merokok di Indonesia.
Salah satu strategi baru yang dapat
dipertimbangkan adalah adopsi konsep pengurangan bahaya tembakau melalui
penggunaan produk
tembakau alternatif bagi perokok yang belum dapat berhenti
merokok sepenuhnya.
Kebijakan Terkait Penggunaan Produk Tembakau Alternatif
Adopsi konsep pengurangan bahaya tembakau
untuk menanggulangi permasalahan prevalensi merokok bukanlah sesuatu yang baru.
Beberapa negara telah menuangkan strategi tersebut dalam berbagai kebijakan
progresif. Salah satunya adalah Inggris.
Sejak tahun 2016, Inggris telah melihat
penggunaan produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang
dipanaskan, rokok
elektrik, snus, nikotin tempel, atau permen nikotin sebagai
alternatif yang lebih baik untuk membantu para perokok yang kesulitan berhenti
merokok agar dapat mengurangi risiko yang mungkin timbul dari kebiasaan
merokok.
Melalui berbagai kebijakan dan regulasi, Inggris
berencana untuk mewujudkan negara bebas asap rokok pada tahun 2030 nanti.
Jenis Produk Tembakau Alternatif
Dari sekian banyak produk tembakau alternatif
yang sudah tersedia, rokok elektrik atau vape merupakan
produk yang paling mudah dijumpai.
Laporan yang diterbitkan oleh Public Health England (PHE)
pada tahun 2020 menyebutkan bahwa ada sekitar 27% perokok di Inggris yang
menggunakan vape sebagai upaya berhenti merokok.
“Pada tahun 2017, lebih dari 50 ribu perokok
berhenti merokok dengan produk vape,” tulis laporan tersebut.
Menelisik Teori Kesehatan Produk Tembakau Alternatif
Seperti diketahui, kebiasaan merokok
merupakan perilaku yang berisiko menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Risiko
ini dipicu oleh proses pembakaran yang menghasilkan asap dengan kandungan TAR
dan ribuan senyawa berbahaya.
Sementara itu, produk tembakau alternatif,
seperti vape dan produk tembakau yang dipanaskan, dinilai berisiko lebih rendah
sebab tidak melalui proses pembakaran. Lantas, apa kata penelitian mengenai
profil risiko produk-produk alternatif tersebut?
Beberapa riset menunjukkan bahwa produk
tembakau alternatif memiliki peluang lebih rendah dalam meningkatkan risiko
terjadinya berbagai penyakit, seperti kanker, termasuk kanker mulut dan
kanker paru-paru, penyakit
kardiovaskular, dan penyakit paru apabila dibandingkan dengan rokok.
Konsumsi produk tembakau alternatif juga
terlihat dapat membantu para perokok untuk menghentikan kebiasaan merokok.
Namun, di sisi lain, produk tembakau alternatif juga tidak bebas dari risiko
kesehatan. Hal ini karena produk tembakau alternatif masih mengandung nikotin
yang dapat menyebabkan ketergantungan.
Melihat potensi pengurangan bahaya tembakau
pada produk-produk tembakau alternatif menurut berbagai penelitian, adopsi
kebijakan yang serupa dengan Inggris terkait produk tembakau alternatif
tentunya menarik untuk dipertimbangkan dalam rangka mengatasi permasalahan
prevalensi merokok di Indonesia. Apalagi mengingat jumlah perokok di Indonesia
yang tidak banyak berubah setiap tahunnya.
Bila Anda seorang perokok aktif dan memiliki
keinginan untuk berhenti merokok, Anda bisa menghubungi layanan berhenti
merokok dari Kementerian Kesehatan, mencoba mengurangi jumlah rokok secara
perlahan, ataupun beralih menggunakan produk tembakau alternatif. Tentunya
dengan tetap mempertimbangkan risikonya.
Jika perlu, konsultasikan ke dokter untuk
mengetahui solusi berhenti merokok dapat Anda pilih.
https://www.alodokter.com/skema-pengurangan-bahaya-tembakau-untuk-menurunkan-beban-kesehatan
Posting Komentar untuk "Skema Pengurangan Bahaya Tembakau untuk Menurunkan Beban Kesehatan"