Arti Body Shaming dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental


Body shaming adalah perilaku menjelek-jelekkan atau berkomentar negatif tentang bentuk tubuh atau warna kulit, yang bertujuan untuk merendahkan ataupun mempermalukan. Selain itu, body shaming juga bisa melibatkan komentar negatif mengenai tinggi dan berat badan, serta rambut atau wajah.

Body shaming adalah perilaku mengkritik dan mengomentari penampilan fisik orang lain. Beberapa contoh kalimat yang termasuk body shaming adalah ‘Ih gendut banget sih, kayak gentong’, ‘mukanya jerawatan, enggak pernah dirawat, ya?’atau ‘kurus banget sih, pasti enggak diurus sama orang tuanya.’

Arti Body Shaming dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental - Alodokter

Bisa dibilang, perilaku body shaming termasuk bullying. Perilaku ini terkadang tidak disadari oleh pelakunya. Padahal, jika dilakukan terus-menerus, korbannya bisa mengalami krisis kepercayaan diri hingga depresi, lho.

Bagian atau Kondisi Tubuh yang Sering Menjadi Objek Body Shaming

Perlakuan body shaming bisa terjadi di mana saja, baik di media sosial, lingkungan kantor, dalam hubungan asmara, maupun keluarga terdekat. Ironisnya, tindakan mencela bentuk tubuh orang lain telah dianggap normal karena alasan sekadar bercanda.

Inilah sebabnya, kampanye penolakan body shaming disebarluaskan, termasuk di media sosial. Tujuannya adalah agar makin banyak orang yang sadar dan paham,  berkomentar negatif tentang tubuh orang lain bukanlah sesuatu yang pantas dijadikan lelucon karena bisa membuat orang tertekan secara mental.

Berikut ini adalah beberapa jenis body shaming dan contohnya:

1. Bentuk badan

Beberapa orang merasa insecure atau malu dengan berat badannya, misalnya karena tubuhnya terlalu gemuk atau kurus. Nah, berkomentar tentang bentuk tubuh seseorang, terutama di depan umum, artinya sama dengan mempermalukan orang tersebut.

Perilaku body shaming ini mungkin dilakukan secara tidak sengaja atau bahkan tidak disadari karena biasanya sekadar basa-basi dalam percakapan sehari-hari atau saat berusaha untuk terlihat lucu di depan orang banyak.

Contohnya, ‘Kamu makin gemuk ya, coba deh diet atau olahraga,’ atau ‘kamu pasti lebih cantik kalau kamu kurus.’ Tidak hanya orang yang tubuhnya gemuk, orang yang kurus pun bisa menjadi korban body shaming, misalnya ketika mendapat komentar, ‘Kamu kurus banget, penyakitan ya?’

2. Tinggi badan

Selain bentuk tubuh dan berat badan, tinggi badan juga bisa menjadi sasaran orang lain untuk melakukan body shaming, yaitu bila tinggi badan dianggap tidak ideal atau tidak sesuai dengan usia.

Misalnya, ‘Eh, lihat tuh, ada tiang listrik lewat!’ atau ‘kamu pendek banget ya, sampai enggak kelihatan.’

3. Kulit

Mencela warna atau kondisi kulit seseorang juga termasuk body shaming. Beberapa contoh perkataan yang bisa mengarah ke body shaming adalah ‘Kamu jerawatan banget, malas cuci muka ya?’ atau ‘kulitmu gelap banget sih, kalau malam pasti enggak kelihatan.’

Mengatakan hal-hal tersebut, walaupun dengan nada bercanda, bisa menyakiti hati seseorang dan membuatnya jadi tidak percaya diri, lho. Sebagian orang mungkin jadi malu dan merasa rendah diri karena menggangap diri tidak cantik.

4. Rambut

Gambaran rambut yang dianggap indah oleh banyak orang adalah rambut yang lurus, halus, berwarna hitam, dan berkilau. Sementara itu, rambut yang ikal, keriting, mengembang, atau terlihat kusut, terkadang dipandang kurang menarik.

Alhasil, orang yang memiliki rambut yang tidak sesuai dengan standar kecantikan tersebut sering menjadi sasaran body shaming. Contohnya, ‘Itu rambut atau sapu ijuk?’ atau ‘rambut kamu dan rambut jagung enggak ada bedanya.’

Body shaming juga kerap dialami oleh orang yang mengalami kebotakan dini atau rambut rontok.

5. Wajah

Menghina bagian wajah, seperti bentuk hidung, bibir, dan mata, juga merupakan bentuk body shaming. Padahal, setiap orang dilahirkan dengan keunikannya tersendiri.

Dalam hal ini, contoh kalimat body shaming yang biasa dikatakan, seperti, ‘Hidung kamu mancung ya, mancung ke dalam alias pesek,’ atau ‘sipit banget matanya, memang bisa melihat dengan jelas?’

Dampak Body Shaming terhadap Kesehatan Mental

Bagi sebagian orang, berkomentar tentang tubuh orang lain mungkin lucu dan jadi bahan obrolan yang seru. Padahal, body shaming bisa sangat menyinggung perasaan, merendahkan, dan menurunkan rasa percaya diri orang yang dikomentari.

Akibatnya, hal tersebut akan berdampak pada kesehatan mental orang yang dipermalukan. Orang yang menjadi sasaran body shaming bisa membenci dirinya sendiri. Bila telah berada di tahap ini, berbagai gangguan kesehatan mental pun bisa berkembang, seperti:

Gangguan makan, terutama jika sering mendapatkan komentar negatif tentang bentuk tubuh

Depresi dan gangguan kecemasan

Gangguan dismorfik tubuh

Bahkan, beberapa korban body shaming mungkin tidak segan untuk menyakiti dirinya sendiri.

Cara Menyikapi Perlakuan Body Shaming

Saat menerima perlakuan body shaming, inilah beberapa tips yang bisa dilakukan:

Beri tahu orang yang melakukan body shaming bahwa membicarakan tubuh orang lain adalah hal yang tidak baik.

Jelaskanlah bahwa setiap orang memiliki bentuk tubuh yang beragam, mulai dari ujung rambut hingga kaki. Bagaimanapun bentuknya, setiap orang pantas untuk dihargai dan dicintai.

Beri tahu bahwa topik pembicaraan tentang tubuh tidak selalu menyenangkan bagi semua orang.

Alihkan topik pembicaraan ke hal lain.

Tanamkan pikiran bahwa daripada berkomentar buruk terhadap tubuh orang lain yang membuatnya tersinggung, lebih baik memuji kelebihan dari dirinya agar ia merasa senang.

Salah satu alasan pelaku body shaming adalah sebagai cara membuka percakapan atau basa-basi. Namun, ingatlah mengawali pembicaraan dengan mengomentari perubahan bentuk tubuh bukanlah sesuatu yang baik.

Mengapa kita harus fokus pada sisi negatif dari tubuh seseorang dibandingkan dengan sisi positif, bahkan talenta yang dimilikinya? Jadi, ubahlah cara pandang dalam melihat orang lain supaya kata-kata yang kita keluarkan tidak menyakiti orang tersebut.

Ingat juga bahwa setiap orang memiliki bentuk tubuh, warna kulit, dan jenis rambut yang berbeda-beda. Semua orang punya sisi menariknya masing-masing. Standar kecantikan pun tidak bisa disamakan pada setiap orang.

Jika Anda melihat orang terdekat menjadi korban body shaming hingga ia merasa tertekan atau jadi cenderung menyakiti dirinya sendiri, dampingi dan ajaklah untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai dengan kondisinya.

Ditinjau oleh: dr. Merry Dame Cristy Pane

https://www.alodokter.com/arti-body-shaming-dan-dampaknya-terhadap-kesehatan-mental


 

 

Posting Komentar untuk " Arti Body Shaming dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental"