Sembelit saat Puasa dan Solusinya
Ada beberapa penyakit yang umum terjadi saat berpuasa. Salah satunya adalah susah BAB atau sembelit. Sembelit saat puasa sering kali disebabkan oleh kurang minum, selain juga karena perubahan pola makan dan aktivitas. Untuk meringankan keluhan sembelit dan mencegahnya datang kembali, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan.
Sembelit
atau konstipasi merupakan kondisi susah BAB yang ditandai
dengan frekuensi BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu. Selain itu, penderita
sembelit juga kerap kali mengalami keluhan tinja terasa keras, rasa mengganjal
di anus, dan harus mengejan untuk mengeluarkan tinja.
Penyebab Sembelit saat
Bulan Puasa
Dalam
suatu penelitian pada 900 orang sehat yang berpuasa di bulan Ramadan, diketahui
bahwa berpuasa dapat meningkatkan risiko sembelit secara signifikan. Penelitian
ini mengungkapkan bahwa risiko terjadinya sembelit berat dapat meningkat pada
orang yang berpuasa lebih dari dua minggu.
Kurangnya
pengetahuan mengenai jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi, mengurangi
asupan cairan, serta adanya perubahan pola makan, jumlah asupan, dan jadwal
makan merupakan penyebab sembelit saat berpuasa. Selain
itu, kita cenderung mengurangi aktivitas fisik selama bulan puasa. Hal ini juga
dapat meningkatkan risiko terjadinya sembelit.
Dari
penelitian lain diketahui bahwa risiko sembelit akan meningkat apabila
jumlah serat yang dikonsumsi kurang dari 15 gram
per hari, dan jumlah air putih yang diminum kurang dari 750 ml (sekitar 3
gelas) per hari.
Tips untuk
Mencegah Sembelit saat Puasa
Agar
tetap fit dan terhindar dari sembelit saat puasa, kita perlu melakukan tiga hal
berikut ini:
Mencukupi kebutuhan
cairan
Walaupun
sedang berpuasa, kebutuhan cairan tubuh tetap harus terpenuhi. Minumlah
air putih atau air mineral minimal dua liter atau 8
gelas sehari. Perbanyak konsumsi cairan, mulai dari buka puasa hingga
sebelum sahur. Kurangi asupan kafein, alkohol, dan
soda, karena akan membuat tubuh kekurangan cairan dan membuat Anda cepat haus.
Meningkatkan asupan
serat
Perbanyak
asupan serat terutama saat sahur. Asupan serat yang cukup tidak hanya mencegah
sembelit, namun juga dapat mengurangi rasa lapar saat berpuasa. Makanan
berserat dicerna lebih lambat sehingga dapat membuat kenyang lebih lama.
Untuk
menambah asupan serat, perbanyak porsi buah, sayuran, dan makanan pelancar BAB lainnya dalam menu
makanan. Jumlah asupan serat yang dianjurkan adalah minimal 18 gram per hari.
Sebagai perbandingan, sehelai roti gandum, satu buah apel, atau satu buah
pisang mengandung sekitar 2 gram serat.
Melakukan olahraga
ringan
Olahraga
ringan yang dilakukan secara rutin terbukti dapat membantu usus bergerak lebih
aktif. Pergerakan usus yang baik akan mempermudah proses pengeluaran tinja dan
mencegah terjadinya sembelit. Hindari melakukan olahraga berat yang menguras
keringat selama berpuasa, karena dapat menyebabkan dehidrasi dan
kelelahan.
Selain
melakukan ketiga hal di atas, pastikan menu makanan Anda bergizi seimbang dan diolah secara
higienis. Jika sembelit tetap terjadi, Anda bisa menggunakan obat pencahar atau laksatif untuk
memperlancar BAB. Gunakan obat pencahar sesuai aturan pakai, dan hindari
pemakaian obat pencahar secara berlebihan atau untuk jangka panjang.
Bulan
puasa merupakan bulan yang penuh berkah. Jadi, jangan sampai sembelit menjadi
alasan bagi Anda untuk tidak berpuasa. Dengan melakukan cara-cara pencegahan
sembelit di atas, diharapkan proses BAB Anda tetap lancar. Namun jika sembelit
tidak juga membaik, berkonsultasilah dengan dokter untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Ditulis
oleh:
dr.
Riana Nirmala Wijaya
https://www.alodokter.com/sembelit-saat-puasa-dan-solusinya
Posting Komentar untuk "Sembelit saat Puasa dan Solusinya"